Ulasan Buku Masyarakat tanpa Tuhan karya Phil Zuckerman
Dalam buku Masyarakat tanpa Tuhan, Phil Zuckerman, seorang profesor sosiologi dan studi sekuler, membahas tentang bagaimana masyarakat dapat berfungsi dan berkembang tanpa adanya kepercayaan pada Tuhan. Ia melakukan studi kasus di Denmark dan Swedia, dua negara sekuler yang memiliki tingkat kepercayaan pada Tuhan yang sangat rendah.
Denmark memiliki tingkat kepercayaan pada Tuhan yang sangat rendah, dengan hanya sekitar 20% penduduk yang percaya pada Tuhan. Sementara Swedia juga memiliki tingkat kepercayaan pada Tuhan yang rendah, dengan hanya sekitar 20-30% penduduk yang percaya pada Tuhan. Zuckerman mengunjungi negara-negara tersebut dan melakukan wawancara dengan orang-orang dari berbagai latar belakang untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana masyarakat tersebut berkembang tanpa kepercayaan agama. Ia mengeksplorasi bagaimana masyarakat di negara-negara ini dapat mengembangkan etika, moralitas, dan komunitas yang kuat meskipun mereka tidak bergantung pada kepercayaan agama.
Zuckerman menyoroti beberapa faktor yang memungkinkan masyarakat tersebut untuk hidup harmonis dan mengembangkan nilai-nilai sosial yang kuat, termasuk pendidikan yang berkualitas, jaminan sosial, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia. Ia menemukan bahwa masyarakat di negara-negara ini dapat berfungsi dengan baik dan memiliki tingkat kebahagiaan yang tinggi tanpa adanya kepercayaan pada Tuhan. Ia menemukan bahwa masyarakat dengan tingkat pendidikan yang tinggi, dan masyarakat dengan struktur sosial yang kuat cenderung memiliki kepercayaan pada Tuhan yang lebih rendah.
Zuckerman berpendapat bahwa masyarakat tanpa Tuhan dapat memiliki beberapa keuntungan. Pertama dalam aspek toleransi. Masyarakat tanpa Tuhan cenderung lebih toleran dan menerima perbedaan. Kedua adalah aspek keadilan. Masyarakat tanpa Tuhan cenderung memiliki sistem keadilan yang lebih adil. Ketiga adalah aspek kebahagiaan. Masyarakat tanpa Tuhan cenderung memiliki tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi.
Sekularisme
Sekularisme adalah paham atau kepercayaan yang berpendirian bahwa paham agama tidak dimasukkan dalam urusan politik, negara, atau institusi publik. Sekuler sebagai suatu sistem politik adalah sistem yang memisahkan agama dari negara dan kehidupan publik. Dalam sistem sekuler, agama tidak memiliki peran resmi dalam pemerintahan dan keputusan politik. Beberapa karakteristik sistem sekuler adalah pemisahan agama dari negara, kebebasan beragama, toleransi terhadap perbedaan agama dan kepercayaan, dan pemerintah yang netral terhadap agama. Beberapa keuntungan sistem sekuler adalah meningkatkan toleransi dan kebebasan, meningkatkan kesadaran akan hak asasi manusia, serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses politik.

Komentar
Posting Komentar